DALALAH
LAFADZ
Adalah Penunjukkan
suatu lafadz nash agar dapat mengambil kesimpulan dari suatu dalil nash
Contoh :
وَاَحَـلَّ اللهُ
الْـبَـيْـعَ وَحَـرَّمَ الـرِّبَـا …(البـفـرة ٢:٢٧٥)
“Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba” (al baqarah (2):275)
Dalalah atau
penunjukkan ayat tersebut bahwa jual beli hukumnya boleh dan riba hukumnya
haram
Dalalah lafadz oleh
Ulama Hanafiyah dibagi menjadi empat, yaitu ibarat nash, dalalah nash, isyarat
nash, iqtidha nash.
A. Ibarat
Nash
Adalah Petunjuk yang diperoleh dari apa
yang tersurat / tertulis dalam nash
Contoh :
وَاَحَـلَّ اللهُ الْـبَـيْـعَ وَحَـرَّمَ الـرِّبَـا …(البـفـرة
٢:٢٧٥)
“Dan
Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (al baqarah
(2):275)
Ibarat nash dari ayat tersebut adalah :
1.
jual beli itu halal
2.
riba itu haram.
B. Dalalah
Nash
Adalah Penunjukkan nash suatu lafadz
terhadap hukum dari nash, yang memiliki persamaan ‘illat terhadap sebuah
perbuatan yang tidak ada hukumnya dalam nash .
Contoh :
فَلأَ تَـقُـلْ لَــهُـمَا أُ فٍّ وَلَا تَـنْـهَرْهُـمَا..
“Maka janganlah kamu mengucapkan kata “ah”
kepada kedua orang tuamu dan jangan pula kamu hardik mereka berdua”
Dalalah Nash dari ayat tersebut bahwa
larangan berkata uf kepada kedua orang tua. Larangan ini disamakan untuk
melarang sebuah perbuatan atau perkataan yang menyakiti orang tua.
C. Isyarat
Nash
Adalah penunjuk yang diperoleh dari apa
yang tersirat / terkandung dalam nash
Contoh :
وَعَلَى
الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ...(البقـرة/ ۲ : ۲۳۳
Artinya;
“Dan kewajiban Ayah (suami) memberi nafkah dan pakaian dengan layak kepada
isteri …”
Ungkapan “المولودلـه” yang diartikan dengan ayah adalah sebagai pengganti kata “الاب” “ungkapan” “المولود له” arti asalnya “anak untuk
ayah” .
Isyarat nash nya seorang ayah tidak
hanya wajib memberi nafkah kepada seorang istri, tapi juga anak – anak nya.
D. Iqtidha
Nash
Adalah Penunjukkan
lafadz kepada sesuatu yang tidak disebutkan oleh nash.
Contoh
:
حُـرِّمَتْ عَـلَيْـكُمُ الْـمَـيْـتَــةَ وَالدَّمَ وَلَحْـمَ
الْـخِـنْـزُيْـرِ…
Diharamkan atas kamu bangkai, darah
dan daging babi
Iqtidha’ dari ayat ini maksudnya “diharamkan memakan atau memanfaatkan
darah dan daging babi. Sebab keharaman tanpa hubungan dengan perbuatan manusia
tidak ada manfaatnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar