Nama : Noermalia
Andriani
NIM : C32212088
Dosen : Muh.
Sholihuddin, M. HI
Mata Kuliah : IAD. IBD, ISD
Hari/Tanggal : Rabu, 03 Januari
2012
Jurusan : Muamalah C
Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan
dan masalah-masalah sosial
lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan
cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang
dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus
mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat
menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Pengangguran memang masalah telah menjadi momok yang begitu
menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat
pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Pengangguran merupakan masalah sosial bangsa ini yang
merugikan, dan tentu saja menimbulkan berbagai dampak negatifnya yaitu
munculnya kemiskinan dan kriminalisme dikalangan masyarakat. Pengangguran
tidak bisa dilepaskan dari kemiskinan. Pengangguran hanyalah salah satu akibat
dari kondisi lain. Agama menyatakan bahwa pentingnya seseorang bekerja lebih
keras lagi dalam berbagai bidang usaha. Allah berfirman :
“…… maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekiNya …..” (al
Mulk : 15)
Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan
nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal
yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
Banyaknya
pemutusan hubungan kerja (PHK). Inilah salah satu faktor penyebab kemiskinan
dan semakin banyaknya pengangguran. Semakin banyaknya PHK juga karena semakin
berkembangnya teknologi. Dewasa ini, banyak pabrik yang lebih memilih
mengurangi pegawai dan menggantinya dengan alat yang bisa melakukan hal yang
sama dengan yang pegawai itu lakukan. Pabrik tersebut ingin mengurangi
pengeluaran demi memperbanyak keuntungan.
Kondisi pengangguran di Indonesia
diliputi permasalahan, Permasalahan tersebut antara lain, (1) Jumlah penduduk besar. Menurut sensus
penduduk tahun 2000 jumlah penduduk Indoonesia 2006, 3 Juta jiwa Jumlah
penduduk yang besar sebisanya di imbangi oleh Kesempatan kerja yang luas
Artinya seluruh penduduk dapat bekerja dan Memperoleh penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya . (2) Rasio ketergantungan tinggi. Semakin
banyak anggota keluarga yang tidak bekerja, semakin besar Beban tanggungan
anggota keluarga yang bekerja. Hal ini tidak menjadi masalah jika pendapatan
angota keluarga yang bekerja cukup banyak. namun, tidak semua keluarga di Indonesia
hidup berkecukupan, dapat menikmati pendapatanyang tinggi. Angka yang
menunjukkan besarnya beban tanggungan dari kelompok usia produktif disebut
rasio ketergantungan.
Yang menjadi korban bukan hanya orang dewasa saja, tapi anak-anak pun
menjadi imbas dari pegangguran pada orang tuanya. Masih
adanya anak yang putus sekolah karena ketidakmampuan orang tua membayar SPP
sekolah yang setiap tahunnya menjadi lebih mahal. Atau lulus dan tidak
melanjutkan pendidikannya, akibatnya ia tidak terserap di dunia kerja karena
tidak mempunyai ketrampilan yang memadai. Padahal, dalam dunia kerja
membutuhkan tenaga yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan pasar kerja.
Keterbatasan SDM masyarakat ini berdampak juga
pada lingkungannya, masyarakat jadi kurang kreatif mengolah SDA yang bisa
menjadi sumber mata pencahariannya. Dampak yang lain akibat keterbatasan SDM
yang berdampak pada lingkungannya adalah makin maraknya tindak kriminalitas,
dan meningkatnya pengemis dan gelandangan.
Faktor lain
adalah tingginya jumlah pencari pekerjaan yang tidak sesuai dengan peluang
kerja yang tersedia. Sehingga angka
kemiskinan akibat pengangguran semakin meningkat. Banyak dari para penganggur
yang mengalami depresi dan stres karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup
atau karena dikucilkan oleh masyarakat sekitar.
Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian
karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang
dinyatakan dalam persen.
Persebaran
penduduk yang tidak merata. Tinginya kepadatan penduduk beberapa kota
besar di pulau Jawa ini salah satunya karma adanya urbanisasi yaitu arus
perpindahan penduduk dari pedesaan ke daerah perkotaan. Mereka pindah dengan
berbagai alasan, kepadatan penduduk juga menyebabkan munculnya pemukiman -
pemukiman kumuh didaratan sungai dan sepanjang rel kereta api. Sebaliknya
banyak tanah kosong diluar pulau Jawa yang belum di Manfaatkan secara optimal.
Bahkan banyak daerah terpencil yang kekurangan tenaga seperti guru, petugas
kesehatan, dan petugas pemerintahan. Semua itu membutuhkan kesediaan
putra-putra daerah untuk membangun daerahnya sendiri.
Terbatasnya
kesempatan kerja. Kesempatan kerja (Employment) adalah banyaknya lapangan
pekerjaan yang tersedia untuk angkatan kerja. Semua anggota masyarakat yang
sudah dewasa harus mempereoleh kesempatan kerja dan bekerja sesuai bakat
keahliannya. Kesempatan kerja ini disediakan oleh rumah tangga, perusahaan,
lembaga pemerintah yang memiliki pekerjaan yang belum dikerjakan. Perusahaan
mencari tenagakerja dengan berbagai kualifikasi. Banyaknya tenaga kerja yang
dibutuhkan tergantung besar kecilnya produksi perusahaan.
Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis
yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi
juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat
jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Akhir-akhir ini pemerintah telah melakukan beberapa cara agar mengatasi
angka pengangguran yang semakin tinggi diataranya dengan menambah peluang
kerja, menyelenggarakan beberapa pelatihan ketrampilan gratis bagi
masyarakat, pedidikan gratis bagi yang
kurang mampu, dan memberikan bantuan kredit bagi masyarakat yang membutuhkan
modal untuk memulai membuka usaha.
Tidak hanya pemerintah saja yang harus berusaha
mengatasi pengangguran tapi masyarakat juga berperan penting dalam membantu
pemerintah mengurangi angka pengangguran dengan menyediakan peluang kerja bagi
orang lain. Memberi pelatihan bagi orang
yang ingin memulai usaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar